Selain untuk tujuan ekonomi, kegiatan mendaur ulang barang bekas ini diharapkan bisa mengurangi tingkat kenakalan remaja, terutama penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka.
Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif, sekelompok pemuda di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, bersama-sama membuat kerajinan unik.
Dengan memanfaatkan bambu bekas tiang umbul-umbul dan bekas bangunan, belasan pemuda yang tergabung dalam karang taruna tunas muda ini, membuat berbagai bentuk miniatur kapal.
Dengan dibimbing beberapa pengurus karang taruna senior, belasan pemuda ini tampak antusias mengerjakan tahapan demi tahapan pembuatan kerajinan.
Mereka berbagi tugas mulai dari meraut, menghaluskan permukaan iratan bambu, hingga merakitnya menjadi bentuk kapal layar. Kerajinan berbahan bambu sengaja dipilih, karena bahan yang mudah didapat di lingkungan mereka.
Menurut Muhamad Ikhsanudin, anggota karang tarunba, dalam membuat kerajinan miniatur kapal, bagian yang paling sulit adalah saat proses perakitan. Dibutuhkan ketelatenan serta ketepatan penempelan bahan, agar miniatur perahu tidak hanya terlihat indah, namun juga kuat.
"Saat ini karya yang dibuat masih sebatas miniatur kapal pinishi dan kapal layar lainnya. Kita berencana membuat bentuk kerajinan berbahan bambu lain, yang saat ini masih terus dicoba untuk dikembangkan," kata Muhamad Ikhsanudin.
Kegiatan para pemuda desa ringinpitu inipun mendapat dukungan dari berbagai pihak. Menurut Ketua RW setempat, Haryono, selama ini para pemuda di lingkungannya minim kegiatan positif, sehingga memicu munculnya berbagai kenakalan remaja. "Diharapkan dengan kegiatan karang taruna seperti ini bisa menekan tingkat kenakalan remaja, terutama penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Miniatur kapal layar karya karang taruna tunas muda Desa Ringinpitu ini, dijual bervariasi. Satu buah miniatur kapal, dihargai mulai dari harga Rp 150 hingga Rp 200 ribu tergantung bentuk dan tingkat kerumitan. (yos)