Total iuran yang belum dibayar mencapai Rp 17,2 milyar, kenaikan iuran mencapai 100 persen pada tahun 2020, dikhawatirkan semakin menambah banyak warga yang tidak mau membayar iuran.
Meski kenaikan iuran BPJS Kesehatan masih berlaku pada tahun 2020 mendatang, namun di daerah masih banyak warga yang menunggak atau enggan membayar iuran BPJS Kesehatan, seperti di Kabupaten Bojonegoro.
Janoe Tegoeh Prasetijo, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro, mengatakan, data di kantor BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro, hingga saat ini tercatat ada lebih dari 11 ribu keluarga yang menunggak iuran.
"Keluarga yang menunggak merata di semua kelas,diantaranya kelas 1 ada 2.261 , keluarga , kelas dua ada 2.813 keluarga sedangkan kelas 3 ada 6.067 keluarga," kata Janoe Tegoeh.
Total iuran yang belum terbayar mencapai Rp 17,2 milyar, pihak BPJS mengaku sudah memperingatkan agar para peserta, yang rata-rata menunggak hingga 3 bulan ini untuk melakukan pembayaran melalui sambungan telefon.
Sementara, adanya pengumuman kenaikan iuran pada tahun 2020 direspon oleh para peserta BPJS di Bojonegoro, setiap hari ada puluhan warga yang mendatangi kantor bpjs untuk melakukan turun kelas, rata-rata mereka turun dari kelas satu ke kelas tiga. (yos)