Kerap temui adanya anggota yang absen dari agenda agenda penting DPRD provinsi Jawa Timur, politisi Partai Gerindra, Hadi Dediansya, desak badan kehormatan DPRD provinsi Jawa Timur, untuk tindak tegas para anggota yang tak disiplin dan kerap absen dalam moment penting pembahasan R-APBD tahun 2020.
"Karena setiap suara berperan dalam mengambil keputusan penentuan R-APBD yang dibahas dengan OPD Pemprov Jatim. Hal ini dikhawatirkan akan menunda berjalannya pembahasan r-apbd yang di targetkan selesai akhir bulan November," kata Hadi Dedinsya.
Tak hanya dalam agenda hearing komisi, ironisnya dalam agenda paripurna 50 persen aggonta tak hadir dalam pembahasan anggaran penting untuk jawa timur.
Dalam rapat paripurna yang di hadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, terpantau banyak kursi anggota legislatif yang kosong. Tak hanya incumben, namun juga legislator yang baru saja di lantik juga turut tak hadir dalam pembahasan penting yang menyangkut soal anggaran Provinsi Jawa Timur.
Tercatat dari total 118 legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur, hanya 60 anggota yang hadir. Meski kourum, namun tak sejatinya kondisi ini terjadi, pasalnya ini tak hanya berpengaruh dalam forum rapat paripurna, namun juga masing masing komisi.
Pria yang menduduki posisi di anggota Komisi A DPRD provinsi Jawa Timur ini, juga menyayangkan beberapa kali absensi Ketua Komisi A, yang kerap absen dalam pembahasan RAPBD di komisi, yang menghambat pembahasan dengan masing masing OPD, lantaran peranan ketua komisi yang memiliki peran penting dalam setiap pengambil keputusan. Pihaknya juga mendesak, badan kehormatan DPRD provinsi Jawa Timur untuk segera menindak tegas para anggota yang tak disiplin. (yos)