Kematian Rio membuat Sutikah terpukul. Apalagi, saat itu dia sudah berusaha membangunkan cucunya. Tetapi, sampai siang ternyata tak ada jawaban dan akhirnya Rio ditemukan meninggal dalam posisi kepala terbungkus tas kresek.
"Setelah dari RS dr Soetomo jenazah langsung dibawa ke Jakarta," ucapnya Jumat.
Sutikah menjelaskan, Rio adalah anak nomor dua di antara tiga bersaudara. Perwira muda tersebut satu-satunya anak laki-laki dari orangtuanya.
Rio dimakamkan di Jakarta lantaran tempat tinggalnya di sana. Hanya, saat cuti dinas, cucunya itu kerap tinggal di rumahnya di Jalan Kedung Anyar I Nomor 28, Surabaya.
Edi Kusyanto, paman Rio, menyatakan sampai saat ini belum mengetahui penyebab kematian keponakannya tersebut.
Termasuk mengenai hasil autopsi yang dilakukan rumah sakit. Edi mengungkapkan bahwa Rio tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Termasuk, pada tubuhnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan saat ditemukan meninggal.
Pria 60 tahun itu juga sempat melihat bagaimana wajah korban sebelum diautopsi. Edi mengungkapkan, di rumah sakit, kresek yang menutupi kepala Rio dibuka. Saat itu Edi sempat melihat secara sekilas kondisinya.
"Tidak ada yang berbeda. Wajahnya ya pucat kayak orang meninggal pada umumnya," papar Edi kemarin.
Sementara itu, Kadispen Koarmada II Letkol Laut (P) Djawara H.T. Whimbo belum bisa berkomentar banyak soal meninggalnya Rio. Termasuk mengenai penyebab meninggalnya perwira TNI Angkatan Laut tersebut.
Apakah meninggal karena sebab yang tidak wajar atau adanya penyakit. Sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut. "Ini masih kami tanyakan informasinya," ujar dia. (omy/cus/jpnn/pul)