Dengan masih mengenakan seragam putih abu-abu, sejumlah siswa SMA Negeri Kalidawir, Tulungagung ini, menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban. Bersama sejumlah guru pendamping, mereka mendistribusikan air ke bak dan jerigen wadah air, yang telah berderet diantrikan warga.
Menurut pihak sekolah, inisiatif penyaluran bantuan air bersih ini, berawal dari keprihatinan sejumlah guru, yang mengetahui sejumlah siswa menumpang mandi di sekolah, karena lingkungannya mengalami krisis air.
Dalam kegiatan yang telah berjalan tiga hari ini, rata-rata mereka menyalurkan bantuan sebanyak 16.500 liter per hari. "Biaya penyaluran air bersih tersebut, berasal dari patungan siswa dan guru. Siswa diminta iuran sukarela minimal Rp 2 ribu, sedangkan guru Rp 20 ribu. Hasilnya, dalam dua hari terkumpul dana sekitar 2.500.000, dan bila masih diperlukan penggalangan dana akan terus dilakukan," kata Fazza Aulia Ulfa Dilla, siswa SMAN 1 Kalidawir.
Salah seorang warga Dusun Rowoagung, Desa Demuk, mengaku senang dengan adanya bantuan air bersih ini. Warga mengaku, krisis air di dusun mereka terjadi sejak tiga bulan terakhir. Selama itu, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga terpaksa harus membeli.
Rencananya, penyaluran bantuan air bersih ini akan terus dilakukan, hingga musim penghujan tiba. Untuk pendistribusian tersebut, pihak sekolah bekerja sama dengan warga, karena biayanya dinilai lebih murah. Untuk satu kali pengiriman air sebanyak 5.500 liter air, dipatok sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu, tergantung jarak ke lokasi pengiriman.(end)