Pacitan pojokpitu.com, Kabar hepatitis A yang mewabah di Kabupaten Pacitan, juga berdampak terhadap kunjungan wisatawan. Sejak ditetapkan KLB pada tanggal 25 Juni lalu, jumlah kunjungan merosot hingga 60 persen.
Hal tersebut karena banyak dari wisatawan yang tidak mengetahui destinasi wisata mana yang menjadi warning, untuk dikunjungi sementara waktu.
Chrismilia Natalia,Sekretaris Himpunan Hotel Dan Restoran Indonesia, menjelaskan, sehingga banyak wisatawan yang membatalkan jadwal kunjungan mereka,karena takut tertular wabah hepatitis A.
Tentu ini membuat Disparpora gerah, mengingat libur sekolah yang diharapkan dapat menambah pendapatan dar i sektor pariwisata sebesar Rp 15 milyar yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2019, terancam tak terpenuhi akibat merosotnya jumlah kunjungan wisatawan dengan kabar hepatitis A yang mewabah di Pacitan.
Hartoko,Kepala Bidang Pemasaran Disparpora Pacitan, mrnrjlaskan, Perlu diketahui wisatawan yakni tidak semua destinasi wisata terdampak wabah hepatitis, hanya sekitar 20 persen saja destinasi wisata yang menjadi warning untuk dikunjungi wisatawan sementara waktu. Seperti pantai taman, pantai soge dan beberapa destinasi wisata lainnya yang berada di sebelah timur.
"Sementara 80 persen lainya seperti objek wisata pantai klayar, pantai watu karung, goa gong dan wisata yang ada di sebelah barat aman untuk dikunjungi," jelas Hartoko.
Dengan kondisi tersebut. Disparpora hanya menyampaikan jika destinasi wisata di daerahnya aman untuk dikunjungi. Terbukti jika di daerah tersebut tidak ada laporan penderita hepatitis A.
Hanya saja dia tidak berani memberikan garansi, terlebih Dinas Kesehatan sebagai dinas teknis penanganan penyakit hepatitis belum bisa menentukan kapan status klb dihentikan dengan alasan sesuai protap kementrian kesehatan pusat. (yos)
|