Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Pusat Nasional Informasi Bioteknologi pengguna di New York menemukan, sekitar 33 persen dari mereka merasakan efek samping ini bisa dikurangi dengan berdiri di bawah aliran air yang beruap.
Para peneliti mengatakan bahwa jika hasil mereka dari satu negara mewakili seluruh negeri, maka diperkirakan 2,7 juta orang Amerika saat ini bisamenderita sindrom ini.
Penulis penelitian belum tahu mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada beberapa perokok atau mengapa mandi air panas tampaknya menyembuhkan mereka, tetapi para dokter lainnya berspekulasi bahwa hal ini ada hubungan antara konsentrasi THC yang tinggi - tetrahydrocannabinol, senyawa yang menginduksi tinggi - dan sistem nyeri tubuh.
"Sesuatu dalam sistem nyeri terganggu dengan memiliki THC sepanjang waktu," kata ahli toksikologi Universitas Colorado, Kennon Heard, yang telah mempelajari sindrom hiperemesis cannabinoid, seperti dilansir lansir laman MSN, Minggu (10/6).
"Mandi air panas mengalihkan perhatian dari gangguan ini karena tubuh Anda hanya bisa memproses begitu banyak sinyal sekaligus," lanjut Heard.
Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini seharusnya tidak terlalu waspada - penelitian mengatakan bahwa itu tidak mengancam jiwa, meskipun tentu saja melumpuhkan.
Sebuah studi dari 2010 mencatat bahwa pasien sindrom cannabinoid hyperemesis kadang-kadang harus pergi ke ruang gawat darurat hingga tujuh kali dengan gejala berat yang tidak terdiagnosis.
Namun, ada harapan bagi penderita CHS. Heard melakukan penelitiannya sendiri pada tahun 2017 dan menemukan bahwa sekitar 97 persen pasiennya mengalami gejala yang melemahkan ini sembuh dengan satu cara cepat, yakni memotong ganja.(fny/jpnn/end)