Surabaya pojokpitu.com, Dua pelaku bom bunuh diri merupakan remaja laki-laki berusia 18 dan 16 tahun. Tercatat, keduanya merupakan siswa aktif di SMP Muhamadiyah 18 kreatif Surabaya.
Menurut Ari Sutikno, Kepala Sekolah SMPM 18 Kreatif Surabaya membenarkan, Firman Halim merupakan siswanya yang duduk di kelas 9. Sedangkan Yusuf Fadil adalah alumni dari SMPN 18 Kreatif Surabaya yang kini duduk di bangku kelas 11 SMA Muhammadiyah 10 Surabaya.
Pihak sekolah mengakui selama ini tidak ada gelagat aneh yang ditunjukkan kedua kakak beradik itu. Sebab keduanya tercatat sebagai siswa aktif. Bahkan menjadi ketua OSIS di masa yang berbeda. "Firman bahkan pernah menjuarai perlombaan Tapak Suci di lingkungan Muhammadiyah Jatim, pada 2017 lalu," kata Ari.
Ari menolak kabar yang beredar, bahwa keduanya selalu menolak setiap diberikan pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sebab dari nilainya, relatif standar. Keduanya hanya sama-sama kurang bisa dalam pelajaran Matematika dan sering mengikuti Remedi. Pihak sekolah juga tidak pernah mendapati Firman izin sekolah dalam waktu lama.
Seperti yang diberitakan, jika sekeluarga pengebom bunuh diri sempat ke syuriah untuk training. Hanya saja kedua orang tua Firman dan Fadil memang jarang ke sekolah, dan hanya datang saat pengambilan rapor.
Keterlibatan keduanya sontak membuat para guru kaget. apalagi pada Senin sampai Rabu lalu, Firman mengikuti perpisahan kelas dengan pergi ke Bromo bersama 11 rekan sekelasnya.
Adanya insiden ini, pihak sekolah rencananya akan memberikan pendampingan terhadap siswa lain agar tidak khawatir dan gelisah. Sebab, saat ini mulai banyak wali murid yang menanyakan perihal keterlibatan temannya.
Yusuf Fadil dan Firman Halim merupakan tersangka kasus bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercelah Ngagel. Keduanya meledakkan diri dengan memangku bom. (pul)
|