Blitar pojokpitu.com, Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat petani cabai mengeluh. Sebab akibat guyuran hujan cabai yang hendak dipanen banyak yang membusuk dan jumlah panen pun menurun ,terpaksa sbagian tanaman harus di cabut dan di panem lebih awal.
Kondisi ini diperparah harga jual cabai di petani dinilai rendah, hingga mereka terancam merugi pada musim ini. Diungkapkan oleh salah satu petani cabai di Desa Ringinanom Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, Saiful ( 45), bahwa sejak hujan yang terus menerus hampir sebulan ini ,membuat tanaman cabai layu dan membusuk . "Sekarang jumlah panen berkurang, sebagian banyak yang mati dan di cabut diganti denan tanaman lain," Ungkap Saiful,Sabtu ( 13/1).
Menurut Saiful , harga cabai mulai menurun sejak sebulan terakhir . Saat ini perkilogram harga cabai keriting dari petani Rp 25 ribu per kilogram. Harga seperti ini tidak setara dengan produksinya , pupuk dan bibitnya mahal.
Saat ini di wilayah Kecamatan Udanawu terdapat lebih 100 hektar tanaman cabai mengalami nasib yang sama. Tak sedikit diantara petani yang mencabuti tanaman cabai mereka dan menggantinya dengan tanaman polowijo yang tahan dengan musim penghujan. "Saya berharap musim penghujan segera berakhir dan harga cabai kembali naik ,jika harga terus menurun membuat kami merrugi," ujarnya.
|