Suasana sekretariat pengisian perangkat Desa Padas, Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun yang berlokasi di gedung sekolah SDN Padas menjadi ramai.
Bahkan warga menuding, panitia telah melampaui kewenangan yang diberikan. Dengan cara mensetting penyelenggaraan pengisian perangkat desa, yang disinyalir penuh jebakan dan intrik untuk memenangkan salah satu calon. Seperti tes keahlian membuat surat dengan komputer dan tes lainnya, yang ditentukan sendiri oleh panitia.
Selain itu, dalam penyelenggaraan yang rencananya digelar hari ini, semua soal dikerjakan oleh orang luar desa, tanpa pengawasan dari warga atau perwakilan peserta. Padahal, dari warga setempat, banyak yang cakap dan bisa dipercaya untuk membuat soal.
Sebelumnya, warga dan panitia telah sepakat, penyelenggaraan pengisian perangkat dengan sistem ujian ini dilakukan dengan cara jujur dan transparan, dengan melibatkan warga dan perwakilan peserta.
Kini warga mendesak ujian perangkat desa ini dihentikan, sebelum ada kejelasan terkait teknis pengisian perangkat dan sosialisasinya. Demikian disampaikan Dedin Sumanto, sebagai salah satu perwakilan warga.
Aksi massa ini mengakibatkan proses tes awal keahlian komputer untuk pengisian perangkat desa sempat terganggu. Mayoritas teknis penyelenggaraan ujian perangkat yang telah dibuat panitia ditolak warga karena dinilai kurang trasparan.
Dua hari sebelumnya, warga desa juga sempat mendatangi panitia dengan meminta kesepakatan terkait teknis pelaksanaan ujian agar berjalan dengan jujur dan transparan. Namun ada beberapa kesepakatan yang dihilangkan, salah satunya, pembuat soal diambilkan dari warga desa.(end)