Surabaya pojokpitu.com, Kota Surabaya waspada demam berdarah dengue DBD. Di awal bulan Januari hingga pertengahan Februari, jumlah penderita rawat inap di RSUD Soewandhi mencapai 27 orang. Rata-rata penderita mengalami penurunan trombosit atau sel darah merah turun sehingga menyebabkan penderita mengalami lemah.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengimbau masyarakat harus waspada terhadap perubahan musim. Nyamuk demam berdarah biasanya bersarang ditempat-tempat gelap. Dinas Kesehatan berupaya untuk membasmi sarang nyamuk dikawasan yang berada di perkampungan, dengan cara penyemprotan foging dan operasi jentik nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan, Febria Rachmanita mengatakan, tahun 2016 lalu jumlah penderita yang rawat inap mencapai 50 orang. Perlu diwaspadai penularan demam berdarah melalui virus nyamuk dan tidak bisa terdeteksi. "Karena gejalanya hampir sama dengan sakit tifus, dan masa inkubasi menyerang ketahananan tubuh selama 3 hari. Setelah itu penderita langsung mengalami demam tinggi dan mual," kata Febria Rachmanita
Setiap hari Jumat secara serentak Dinas Kesehatan, kelurahan, kecamatan dan warga melakukan pemberantasan nyamuk dengan melakukan pemeriksaan jentik. Warga Surabaya diminta untuk menjaga kondisi tubuh, pola makan, perilaku hidup bersih dan sehat. (pul)
|
Angka DBD Turun, Selama 2 Bulan 2 Nyawa Sudah Melayang |
|
Siswa SMA Buat Obat Nyamuk Dari Bahan Dasar Daun Beringin |
|
Korban Meninggal Dunia Akibat DBD Terus Bertambah |
|
Tekan DB, Dinkes Blitar Ajak Puluhan Kader Sisir Lingkungan Pemukiman Warga |
|
|
Cegah DBD, Emak-Emak Bikin Ramuan Perangkap Nyamuk |
|
Serangan DBD Tak Pandang Usia Korban |
|
Musim DBD, Permintaan Trombosit Meningkat 200 Persen |
|
Pasien DBD Naik, Permintaan Darah Trombosit di PMI Surabaya Meningkat |
|
|