Probolinggo pojokpitu.com, Naiknya harga kedelai Rp 7.500 perkilogram, dari sebelumnya Rp 6.700 perkilogram, membuat produksi tahu rumahan di Kraksaan, Probolinggo, memperkecil ukuran hasil produksinya.
Sekilas produksi tahu rumahan milik Abdul Kholik, Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, Probolinggo, masih berjalan normal seperti biasanya. Namun jika diperhatikan produksi tahu berbahan kedelai ini, sudah memperkecil ukuran tahunya. Hal tersebut karena harga kedelai terus merangkak naik sejak hampir sebulan ini. Menurut abdul kholik, untuk sementara para kunsumen atau penikmat tahu ini, harus menahan diri untuk menikmati tahu atau tempe selama bahan bakunya masih terbilang tinggi. Sebab biaya produksi tahu setiap harinya saat ini Rp 8,8 juta. Padahal pada saat harga kedelai dikisaran Rp 6.700 perkilogram, biaya produksi sekitar Rp 8,2 juta. "Kedelai yang harus diolah setiap harinya mencapai 10 kuwintal. Belum lagi omset setiap hari dari hasil penjualan tahunya terus mengalami penurunan sekitar 30 persen," kata Abdul Kholik. Pengusaha tahu di Probolinggo berharap, agar pemerintah bisa menstabilkan harga kedelai sekaligus menormalkan kembali kondisi nilai tukar rupiah yang merosot. (pul)
|